Kebun Sayur Terpusat di Batu Pahat Jadi Model Ketahanan Pangan dan Perangi Stunting dari Desa

23 Mei 2025
Kamarudin
Dibaca 295 Kali
Kebun Sayur Terpusat di Batu Pahat Jadi Model Ketahanan Pangan dan Perangi Stunting dari Desa

Batu Pahat, Kalbar – Pemerintah Desa Batu Pahat, Kecamatan Nanga Mahap, terus berinovasi dalam mendorong kemandirian pangan masyarakat desa melalui program Kebun Sayur Terpusat. Program ini tak hanya menjadi solusi nyata dalam penanggulangan stunting, tapi juga berhasil meningkatkan pendapatan warga dari sektor pertanian kolektif.

Uniknya, kebun sayur ini berlokasi di wilayah RT 03 Desa Sekitak Permai, tepatnya di atas tanah aset milik PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang dimanfaatkan melalui skema kerja sama antara Pemerintah Desa dan pihak PLN.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan PLN yang telah mengizinkan pemanfaatan lahan ini untuk program ketahanan pangan. Ini adalah contoh sinergi antara BUMN dan desa untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Kepala Desa Batu Pahat.

Enam Siklus Tanam dan Terus Berkembang

Program ini melibatkan kelompok tani, Kelompok Wanita Tani (KWT), orang tua dari anak-anak stunting, dan warga sekitar. Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi sawi, bayam, kangkung, cabai, jagung, serta sayuran lokal lainnya.

Menurut Aspandi, pengelola kebun, program ini sudah berjalan selama enam siklus tanam dan hasilnya terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Sudah enam kali panen dan hasilnya memuaskan. Hasil utamanya untuk memenuhi gizi anak-anak stunting di desa, dan sisanya dijual ke warung-warung pengecer di desa dan Kecamatan Nanga Mahap,” jelas Aspandi.

Lebih lanjut, Aspandi mengungkapkan bahwa kelompok yang terlibat kini mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil panen tersebut, yang sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan harian rumah tangga mereka.

Prioritaskan Gizi Anak, Perkuat Ekonomi Warga

Program kebun ini merupakan bagian dari strategi penanggulangan stunting berbasis komunitas. Setiap hasil panen terlebih dahulu didistribusikan untuk kebutuhan gizi anak-anak stunting, berdasarkan data yang dikelola oleh Posyandu dan kader kesehatan desa.

Setelah kebutuhan gizi terpenuhi, sisa hasil panen dijual secara lokal untuk memperkuat pasokan sayur segar di desa dan kecamatan. Pendekatan ini berhasil menekan ketergantungan terhadap pasokan luar dan menghidupkan ekonomi desa secara inklusif.

“Ini bukan sekadar kebun, tapi ruang pemberdayaan, tempat belajar, dan sumber harapan,” ungkap Kepala Desa.

Langkah Menuju Desa Mandiri dan Sehat

Dengan dukungan dari masyarakat dan kerja sama strategis dengan PLN, program ini diharapkan menjadi model inspiratif bagi desa lain, terutama dalam pemanfaatan aset tidak terpakai untuk kegiatan produktif masyarakat.

Pemerintah Desa Batu Pahat berencana memperluas program ini dengan:

  • Menambah luas lahan tanam,

  • Menyediakan pelatihan pertanian berkelanjutan,

  • Mengembangkan unit pengolahan hasil pertanian,

  • Dan menjalin kerja sama lintas instansi untuk mendukung keberlanjutan program.


Reporter: [Kamarudin]
Editor: [R Hidayat]
Foto: Dokumentasi Pemdes Batu Pahat