Wujudkan Kepedulian Terhadap Rumah Ibadah, Warga Batu Pahat Gotong Royong Angkut Material Pembagunan Masjid Al-Yaqin

22 Mei 2025
Kamarudin
Dibaca 67 Kali
Wujudkan Kepedulian Terhadap Rumah Ibadah, Warga Batu Pahat Gotong Royong Angkut Material Pembagunan Masjid Al-Yaqin

Batu Pahat, Nanga Mahap Suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat sejak pagi hari di Desa Batu Pahat, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau. Tepat pada hari, ratusan langkah kaki terdengar mantap menuju lokasi kegiatan gotong royong, di mana sekitar 60 orang warga secara sukarela bergotong royong mengangkut kayu untuk pengerjaan plafon Masjid Al-Yaqin — masjid kebanggaan warga desa.

Gotong royong tersebut bukan hanya menjadi aktivitas fisik semata, melainkan juga menjadi simbol dari nilai-nilai kekeluargaan dan semangat kolektif yang masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Berbagai kalangan hadir, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, ibu rumah tangga, hingga perangkat desa, semua turut ambil bagian demi kemajuan fasilitas ibadah umat di desanya.

Kegiatan gotong royong dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Warga secara bergiliran mengangkat dan memindahkan batang-batang kayu dari lokasi penyimpanan menuju masjid, yang akan digunakan sebagai material utama pemasangan plafon dalam pembangunan tahap lanjutan Masjid Al-Yaqin.

Wajah-wajah penuh semangat terlihat jelas, meskipun kegiatan ini dilakukan tanpa adanya imbalan materi. Justru, semangat gotong royong yang diwariskan secara turun-temurun menjadi energi tersendiri bagi masyarakat.

"Gotong royong ini bukan hanya pekerjaan, tapi bentuk ibadah dan kepedulian kita semua terhadap rumah Allah. Ini juga jadi ajang mempererat hubungan antarwarga," ujar Kepala Desa Batu Pahat, Salim, yang ikut turun langsung membantu di lapangan.

Tak hanya masyarakat biasa, kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh unsur pemerintah desa, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta perangkat desa lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa pembangunan masjid dan fasilitas umum bukan hanya tanggung jawab masyarakat, tetapi menjadi bagian dari visi kolektif pemerintah desa.

Kepala Desa juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap antusiasme warganya. Menurutnya, gotong royong seperti ini adalah salah satu kekuatan yang membuat Desa Batu Pahat kini berstatus sebagai Desa Mandiri.

"Kami bangga melihat semangat ini. Desa Batu Pahat bisa mandiri bukan karena dana semata, tapi karena kekompakan dan partisipasi masyarakat yang luar biasa," tambah Salim.

Masjid Al-Yaqin merupakan pusat kegiatan keagamaan di Desa Batu Pahat. Selain menjadi tempat ibadah lima waktu, masjid ini juga digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, hingga kegiatan belajar mengaji anak-anak.

Dengan pembangunan plafon ini, diharapkan kenyamanan jamaah dalam beribadah semakin meningkat. Tidak hanya dari sisi estetika, tapi juga dari sisi keamanan dan kenyamanan bangunan.

Kegiatan gotong royong ini juga menjadi pembelajaran langsung bagi generasi muda. Banyak anak-anak dan remaja desa yang ikut membantu dalam bentuk kecil, mulai dari menyediakan air minum hingga membantu membawa alat. Hal ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai kerja sama dan cinta terhadap fasilitas umum sejak usia dini.

Pemerintah Desa Batu Pahat juga merencanakan bahwa semangat gotong royong ini akan terus dijaga dalam program-program pembangunan lainnya, baik untuk sarana keagamaan, pendidikan, maupun infrastruktur desa.

Apa yang dilakukan oleh warga Desa Batu Pahat adalah potret nyata bagaimana masyarakat desa dapat menjadi motor utama pembangunan, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi sebagai pelaku dan penggeraknya. Pembangunan masjid melalui gotong royong bukan hanya soal fisik, tetapi tentang ruh kebersamaan yang menumbuhkan kepedulian, silaturahmi, dan keimanan.


(Tim Redaksi Website Desa Batu Pahat : Riyan / Kamarudin)
Dokumentasi: Pemerintah Desa Batu Pahat